Ketika kami tidak tahu harus apalagi
Gelap di sekitar, penuh kalut dan sesak
Maka teladan kisahmu menjadi lampu
Membuat terang jalan yang harus kami jalani
Ketika kami tidak tahu harus berpegang entahlah
Bagai buih lautan terombang-ambing
Maka cerita hidupmu menjadi pondasi
Berdiri tegak penuh kepastian
Tidak tahukah, wahai
Betapa rindu kami menatap wajahmu
Berlinang air mata walau hanya membayangkannya
Terisak dalam diam, padahal kami sungguh tak tahu rupamu
Ada banyak berjuta tanya yang ingin disampaikan
Kenapa, mengapa, bagaimana, dan sebagainya
Tapi engkau sudah lama pergi
Terbentang waktu dan jarak yang tak bisa dilampaui
Tapi tidak mengapa
Biarlah cinta ini dalam senyap
Akan kami tunjukkan dengan ahklak terbaik warisanmu
Menjalankan wasiat2 yang kau tinggalkan
Hingga esok lusa
Semoga kesempatan itu ada
Tidak mengapa
Jika kami hanya bisa berdiri jauh menatapmu
Pun tidak masalah walau hanya sekejap saja
Itu lebih dari cukup, sungguh
Genap sudahlah cinta ini
*Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar